Adapun yang dimaksud dengan permasalahan
pendidikan adalah, permasalahan-permasalahan yang di hadapi oleh dunia
pendidikan. Permasalahan pendidikan tersebut menurut Burlian Somad secara garis
besar meliputi hal sebagai berikut : Adanya ketidak jelasan tujuan pendidikan,
ketidak serasian kurikulum, ketiadaan tenaga pendidik yang tepat dan cakap,
adanya pengukuran yang salah ukur serta terjadi kekaburan terhadap landasan
tingkat-tingkat pendidikan.
Karena manajemen pendidikan berkait dengan penataan pendidikan, maka berdasar
levelnya manajemen pendidikan itu dapat dikategorikan menjadi: (1) manajemen
pendidikan makro (level nasional), (2) manajemen pendidikan messo (level
regional/wilayah), (3) manajemen pendidikan mikro ( level lokal dan
institusional/ lembaga)
1.Permasalahan pendidikan di tingkat Makro
Kendala peningkatan mutu pendidikan
ini disebabkan karena pemberian peranan yang kurang proporsional terhadap
sekolah, kurang memadainya perencanaan, pelaksanaan, dan ketidaksesuaian
pengelolaan sistem kurikulum, lingkungan kerja yang tidak kondusif, tidak
cukupnya jam pelajaran, kurangnya sumber daya, dan pengadaan staf, serta tidak
merata secara nasional.
Selain itu juga permasalahan pendidikakn di tingkat
Mikro antara lain :
a.
Efektifitas Pendidikan Di Indonesia
Pendidikan yang
efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk dapat
belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yg
diharapkan.
Efektifitas
pendidikan di Indonesia sangat rendah. Setelah praktisi pendidikan melakukan
penelitian dan survey ke lapangan, salah satu penyebabnya adalah tdk adanya
tujuan pendidikan yg jelas sblm kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
b.
Efisiensi Pengajaran Di Indonesia
Efisien adalah
bagaimana menghasilkan efektifitas dari suatu tujuan dengan proses yang lebih
‘murah’.
Beberapa
masalah efisiensi pengajaran di dindonesia adalah mahalnya biaya pendidikan,
waktu yang digunakan dalam proses pendidikan, mutu pengajar dan banyak hal lain
yang menyebabkan kurang efisiennya proses pendidikan di Indonesia Yang juga
berpengaruh dalam peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik.
c.
Standardisasi Pendidikan Di Indonesia
Peserta didik
Indonesia terkadang hanya memikirkan bagaiman agar mencapai standar pendidikan
saja, bukan bagaimana agar pendidikan yang diambil efektif dan dapat digunakan.
Tidak perduli bagaimana cara agar memperoleh hasil atau lebih spesifiknya nilai
yang diperoleh, yang terpenting adalah memenuhi nilai di atas standar saja.
Beberapa
masalah secara khusus yg menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia.
d.
Rendahnya Kualitas Sarana Fisik
Untuk sarana
fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yg gedungnya
rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tdk
lengkap. Sementara laboratorium tdk standar, pemakaian teknologi informasi tdk
memadai dan sebagainya.
e.
Rendahnya Kualitas Guru
Keadaan
guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki
profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut
dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan
pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat.
f.
Rendahnya Kesejahteraan Guru
Sekarang ini
masih banyak guru yang dibayar dengan upah yang kurang layak, meskipun banyak
anggapan profesi guru merupakan profesi yang enak namun banyak guru di
Indonesia yang masih menerima gaji yang tidak sesuai, apalagi guru honorer dan
guru bantu.
Berdasarkan
survei FGII (Federasi Guru Independen Indonesia) pada pertengahan tahun 2005,
idealnya seorang guru menerima gaji bulanan serbesar Rp 3 juta rupiah.
Hal ini mengakibatkan
para guru tersebut menjalani profesi sampingan seperti member les pada sore
hari, mengajar di sekolah lain, pedagang buku/LKS dsb.
g.
Rendahnya Prestasi Siswa
Dengan keadaan
yang demikian itu (rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan
guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan. Sebagai misal
pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia
internasional sangat rendah
Menurut Trends
in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004), siswa Indonesia hanya
berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika dan di
ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains.
Hasil studi The
Third International Mathematic and Science Study-Repeat-TIMSS-R, 1999 (IEA,
1999) memperlihatkan bahwa, diantara 38 negara peserta, prestasi siswa SLTP
kelas 2 Indonesia berada pada urutan ke-32 untuk IPA, ke-34 untuk Matematika.
h.
Mahalnya Biaya Pendidikan
Ini adalah masalah utama di dalam sistem
pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang bermutu itu mahal, mungkin seperti
itulah yang terjadi sekarang ini, biaya pendidikan dari TK sampai dengan
jenjang perkuliahan dirasakan masih mahal. Banyak pelajar yang putus sekolah
karena mahalnya biaya pendidikan yang harus mereka bayar untuk bisa mengenyam
pendidikan itu. Meskipun anggaran pendidikan dari pemerintah terbilang banyak,
namun masih belum bisa menyelesaikan masalah ini, bahkan progam BOS dari
pemerintah masih belum bisa berjalan baik.
Solusi yang ditawarkan untuk Peningkatan Mutu
Pendidikan:
1.
Pengembangan kurikulum termasuk cara penyajian
pelajaran dan system study pada umumnya.
2.
Pengadaan buku-buku pelajaran pokok untuk murid
serta buku pedoman guru sekolah dasar dan sekolah-sekolah lanjutan, buku-buku
pelajaran kejuruan dan tehnik untuk sekolah-sekolah ayang memerlukannya dan
buku-buku perpustakaan dalam berbagai bidang study pada pendidikan tinggi.
3.
Pengadaan alat-alat peraga dan alat-alat
pendidikan lainnya pada sekolah dasar (SD), TK, dan SLB, laboratorium IPA dan
SMP&SMA, fasilitas dan perlengkapan latihan dan praktik pada
sekolah-sekolah kejuruan dan tehnik serta laboratorium untuk berbagai bidang
ilmu pendidikan untuk Perguruan Tinggi.
4.
Pengadaan buku bacaan yang sehat dan bermutu
melalui perpustakaan sekolah. (Departemen Pendidikan Nasional DEPDIKNAS (2002)
5.
Meningkatkan kesejahteraan guru.
2.Permasalahan pendidikan di tingkat Mikro
·
Korupsi di tingkat sekolah bukanlah suatu
masalah baru bagi kebanyakan sekolah negeri. Hal ini turut andil dalam
menyebabkab rendahnya mutu pendidikan dan menimbulkan semakin mahalnya biaya
pendidikan
·
Jumlah murid yang tidak ideal.
·
Adanya guru yang kurang kreatif dalam
menyampaikan materi
·
Banyak guru yang masih menggunakan metode
pembelajaran yang konvensional.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar